Latest News

Showing posts with label Allah. Show all posts
Showing posts with label Allah. Show all posts

Monday 10 June 2013

HABIS HUJAN TERLIHAT PELANGI JANJI ALLAH




HABIS HUJAN TERLIHAT PELANGI JANJI ALLAH
(Baca: Kejadian 9:1-17)
Masih ingatkah Anda ketika pelangi muncul sehabis hujan?  Suatu kesan yang menyegarkan dan enak untuk dipandang adalah warna cerah pelangi sehabis hujan.  Sebenarnya pelangi adalah peristiwa alam yang didatangkan Tuhan sebagai pertanda perjanjian Allah dengan manusia. 
Bila manusia terus ingin merasakan berkat dan penyertaan Tuhan, maka disitulah manusia harus mengingat apa yang menjadi kehendak Tuhan.  Apa yang tercantum dalam Kejadian 9:1-17?  Setidaknya ada tiga prinsip dasar kehendak Tuhan agar berkat Tuhan terus mengalir dalam hidup orang-orang yang mengerjakan perjanjian dengan Penciptanya.
Pertama adalah prinsip: manusia bukan dikuasai binatang tetapi dipimpin oleh Tuhan.  Hari ini banyak film-film animasi yang sangat menarik mengenai betapa hebatnya 'pahlawan macan', betapa sakralnya 'kerbau sakti', dan betapa setaranya binatang dengan manusia karena setiap benda adalah Tuhan (pantheisme).  Pengajaran ini tentu saja salah bila dilihat dari kacamata Firman Tuhan. 
Tuhan menetapkan seluruh isi alam, termasuk hewan-hewan ada di bawah manusia.  Manusia harus menguasai dan mengatur keberlangsungan ekosistem dengan baik bukan mengeksploitasi apalagi merusaknya.  Tuhan memimpin manusia agar tetap diberkati ketika mengatur alam sedemikian rupa bijaksana.
Kedua adalah prinsip: manusia tidak harus vegetarian tetapi tidak boleh kanibal.  Sebagian pandangan dunia adalah bahwa dalam diri hewan terdapat nyawa yang tidak boleh dibunuh apalagi dimakan.  Sementara Alkitab menjelaskan bahwa manusia boleh menjadi pemakan dedaunan (vegetarian), boleh pula memakan hewan yang telah diolah dengan baik dan bersih tentunya. 
Alkitab melarang sikap kanibal, yakni memakan hewan secara hidup-hidup.  Dalam diri hewan memang ada nyawa, tetapi bukan berarti hewan sejajar dengan manusia.  Hewan diciptakan Tuhan dengan tujuan yang ditetapkan Tuhan, yakni salah satunya adalah untuk dimakan (Kejadian 9:3-4).
Ketiga adalah prinsip: manusia diciptakan serupa Allah menuju keselamatan bukan dalam kebinasaan.  Ketika Tuhan menyelamatkan rombongan Nuh dari air bah di dalam bahtera, di sanalah keselamatan Allah dinyatakan dengan jelas.  Konteks peristiwa air bah adalah kehancuran dan kebobrokan manusia dan alam yang telah rusak oleh dosa. 
Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dan mengerjakan rencana Allah sebab untuk itulah manusia ada dan diciptakan.  Manusia yang jatuh dalam dosa dan tidak bertobat sedang membunuh dirinya sendiri dalam penderitaan yang kekal.  Bila di masa lalu Nuh dan keluarganya dapat selamat karena masuk dalam bahtera, maka di jaman sekarang kitapun dapat selamat dengan masuk dalam bahtera Kristus.  Dengan percaya dan mengikut Tuhan Yesus Kristus maka kita diselamatkan.
Ketika Anda lihat pelangi, ingatlah perjanjian Tuhan terhadap kita: dalam posisi apa kita hidup, dengan cara apa kita harus hidup dan dengan tujuan apa kita hidup.  Dengan menjalani tiga prinsip inilah berkat dan penyertaan Tuhan senantian mengalir dalam hidup Anda.  Dengan menjalani tiga prinsip inilah Anda akan merasakan kehadiran dan kesuksesan sejati ala Pencipta.  Amin.

Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp 

Tuesday 2 October 2012

Allah Cuti?


Allah Cuti?
(Baca: Kejadian 2:1-3)

Dewasa ini istilah cuti begitu lekat bagi banyak orang yang bekerja di berbagai bidang.  Setiap tahun ada sejumlah hari untuk cuti, baik itu di lembaga pemerintahan, swasta hingga di gereja.  Cuti bertujuan bukan saja untuk istirahat, refreshing, tetapi juga menjadi ajang untuk belajar dan diperlengkapi dengan lebih baik.  Inti dari cuti adalah istirahat, berhenti sejenak.
Sebagian orang tidak menyukai kata 'cuti', sebab bagi mereka hidup adalah terus menerus bekerja, produktif dan menghasilkan sesuatu.  Bila tidak bekerja, rasanya diri ini bersalah bahkan berdosa.  Sebagian orang lain merasa 'cuti' adalah sebuah kerugian dan kegagalan.
Sebagian orang lain sangat menyenangi yang namanya 'cuti' tetapi mempergunakannya dengan keliru.  Cuti dipakai sebagai kesempatan untuk mengumbar nafsu.  Ada orang yang mengkorupsi 'cuti' dengan bolos kerja atau memperpanjang sendiri waktu liburnya.  Sudah tidak asing bila sejumlah oknum di instansi tertentu masuk kerja semaunya, pulang kerja secepatnya, dan libur kerja seenaknya.
Bagaimana dengan pola Allah dalam hal cuti?  Apakah Allah juga cuti?  Iya, Kejadian pasal dua adalah pemaparan sangat jelas bagaimana Allah juga cuti alias istirahat.  Pengertian 'cuti' ini berbeda dengan konteks pemahaman sejumlah orang pada umumnya termasuk pembahasan di atas.  Sebelum segala sesuatu ada, Allah telah merancang dengan akurat segala isi alam semesta.  Allah menciptakan dengan tidak terburu-buru dan menikmati hasil kerjanya dengan syukur.  Setelah menyelesaikankarya penciptaan, pada hari ketujuh Allah beristirahat.
Pola Allah di dalam berkarya adalah merencanakan, bekerja, istirahat dan menikmati ciptaan-Nya.  Setelah semua itu, Allah tetap bekerja melanjutkan karya-Nya hingga sekarang.  Pada waktu Allah beristirahat, bukan berarti dunia ini kacau ataupun vacuum.  Di dalam cuti Allah, alam berjalan dengan teratur, pemeliharaan Allah berlaku bahkan kehidupan yang dinamis dan bervariasi tengah berjalan dalam prosesnya.
Ada perencanaan dan ada kerja.  Ada kerja dan ada menikmati hasil kerja.  Ada kerja dan ada pula istirahat.  Rupanya ada pola kerja yang perlu diikuti setiap manusia dalam menjalani hidupnya.  Orientasi hidup bukan pada produktivitas atau seberapa banyaknya bekerja, tetapi pada rencana, tujuan, prioritas, kerja, evaluasi/mensyukuri hasil kerja/menikmati, istirahat dan berputar lagi mencapai tujuan (konsep spiral).
Menariknya dalam pola kerja Allah ini adalah Allah memberkati dan menguduskan semua ciptaan-Nya.  Artinya, apa yang dikerjakan Allah bukan saja baik, akurat dan sempurna, tetapi juga di dalam kekudusan.  Di bagian ini kita dapat mengerti bahwa setiap pekerjaan harus dikerjakan di dalam Tuhan dan untuk Tuhan, sebab hanya dalam kerangka inilah manusia dapat menikmati secara tepat dan benar arti dari kehidupan ini.
Apapun pekerjaan Anda (entah sebagai pelajar, karyawan, manager, dst), perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan cuti adalah bagian dari pola hidup yang sehat.  Tidak perlu berlebihan bekerja, sebab akan membuat kita kelelahan dan sakit.  Tidak boleh kelewatan libur, sebab akan membuat kita malas.  Kerja keras perlu, asal tidak diperbudak oleh kerja.  Mau cuti?  Silahkan, Tuhan aja juga cuti.  






Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp


Monday 6 August 2012

UNDERWATER WORLD


Under-water World
(Baca: Kejadian 1:6-7)


Allah beserta kita!
Pernakah Anda pergi ke tempat yang disebut Under-water World?  Selain di luar negeri, di jakarta & beberapa tempat di Indonesia ada tempat yang disebut Under-water World.  Tempat ini berusaha menampilkan keajaiban lautan di daratan.  Setiap pengunjung yang datang serasa berada di dalam laut, langsung melihat berbagai macam jenis ikan lewat sebuah kubah yang besar.  Kubah yang besar melindungi kita dan sekaligus menyejukkan kita dengan aliran air dan tarian hewan-hewan laut di dalamnya.  Sungguh mengesankan dan sedap dipandang!
Tahukah Anda bahwa kehidupan kita sebenarnya juga seperti di dalam kubah raksasa bola dunia?  Di bawah daratan memang ada lautan luas mengelilingi daratan dunia ini, di atas daratan atau yang disebut langit sebenarnya adalah kumpulan butiran air yang menguap dari lautan.  Tuhan menciptakan sirkulasi air sedemikian rupa hingga mengelilingi sekitar manusia, berada mengalir melalui dan di dalam manusia. 
Tubuh manusia pun terdiri setidaknya 70% cairan dan sejak dalam kandungan setiap orang sudah dinaungi kubah kandungan ibunya.  Setiap hari setiap orang memerlukan banyak air agar tidak dehidrasi.  Kesejukan di atas pegunungan sebenarnya terkandung banyak butiran air, demikian pula ketika berada di ruangan AC (Air Conditioner) memakai konsep butiran air.
Bila kita merenungkan kembali arti penciptaan di hari ke dua, maka terlihat jelas bahwa kesejukan adalah konsep Allah yang diciptakan dan dihadirkan dalam hidup kita.
Jaman ini banyak orang merasa penat dan lesuh dalam hidupnya.  Di tempat pekerjaan banyak tuntutan dan saingan yang tidak sehat yang pada akhirnya membuat pekerja harus waspada dan berhikmat.  Di sekolah banyak siswa/i dituntut dengan banyak tugas dan pekerjaan rumah hingga stres.  Di rumah banyak keluarga-keluarga yang menyisahkan konflik berkepanjangan antara suami dan istri, orang tua dengan anak, mertua dan menantu hingga merasakan kelelahan, frustasi, jenuh dan bosan berada di dalam rumah, bosan berada di dalam keluarga yang berantakan.
Di saat seperti inilah kehadiran Allah membawa kesejukan bagi setiap pribadi yang haus, lesuh dan penat (Matius 11:28-30).  Bukankah cakrawala dan seisinya yang Tuhan buat di masa penciptaan adalah untuk menyejukkan kita?  Sekeliling kita diapit oleh air!  Di atas langit adalah air, di bawah daratan adalah air, di dalam diri kita adalah air, setiap hari kita minum air, kita menyukai berada di suhu yang sejuk alias banyak butiran airnya.
Apa jadinya bila Tuhan tidak menciptakan hari kedua di mana manusia dinaungi oleh kubah air?  Kemungkinannya adalah panas dari matahari akan menghanguskan kita, kita gampang terkena kanker kulit, semua spesies alam termasuk manusia berkulit kering, pecah-pecah dan peri.  Bila kita tidak dinaungi kubah air, maka udara akan jauh lebih panas, fungsi tubuh manusia rusak dan sulit bergerak secara elastis.
Jaman ini banyak orang suka liburan karena membawa suasana baru, membawa keadaan rileks ditengah ketegangan, membawa kesegaran di tengah kepenatan.  Sebagian orang menyukai ke gunung karena alasan sejuk.  Sebagian orang menyukai berlibur dipantai karena pemandangan air bergelora yang menyejukkan.  Sebagian lagi orang menyukai di rumah karena suasana yang home sweet home, sejuk, nyaman dan berada didalam keluarga terkasih.
Bila Anda dan saya pada saat ini haus secangkir kesejukan, menginginkan kelegaan dan sukacita surgawi, maka mintalah kepada Yesus Kristus sumber kehidupan.  Firman-Nya: "tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Yohanes 4:14).
Jangan biarkan kehausan Anda diisi oleh hal-hal semu yang merusakkan jiwa, seperti narkoba, film porno, selingkuh, dsb.  Jangan biarkan kehausan, kepenatan, kelelahan dan tekanan hidup ini membuat kita jauh dari Tuhan.  Sebab semakin jauh, semakin kita merasakan beratnya beban hidup ini.  Semakin dekat dengan Tuhan, semakin kita merasakan kesejukan Allah.
Ketika Anda mengingat kata 'sejuk' ingatlah bahwa konsep dan kualitas sejuk berasal dari Allah dan diciptakan untuk menjaga kita tetap hidup.  Ingin merasakan sejuknya hidup?  Minta dan mulailah dari Yesus Kristus, Air Kehidupan.

Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp 

Monday 8 November 2010

PENGENALAN ALLAH MENGUBAH DIRI

PENGENALAN ALLAH MENGUBAH DIRI
(Yohanes 2:23-3:31)
'dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia'Yohanes 2:25.



Mengenal diri dan orang lain adalah bagian dari tugas perkembangan manusia yang perlu dipupuk dan dikembangkan selama hidup.  Hal ini penting untuk adaptasi dan sosialisasi eksistensinya di masyarakat.
Pengenalan diri setiap orang dengan orang lain mempunyai kadar yang berbeda; baik dalam kualitas pengenalan keunikan diri maupun kuantitas relasi  dengan orang lain.
Orang dapat mengenal diri dengan cara merenung; mengevaluasi diri ataupun mengadakan analisa terhadap perilaku yang sudah dan sedang dipikirkannya.
Pengenalan diri yang sehat mempengaruhi pengenalannya terhadap orang lain.  Pengenalan orang yang negatif terhadap dirinya akan cenderungnya membuatnya menilai negatif terhadap orang lain.  Sebaliknya, pengenalan diri yang sehat (positif dan apa adanya) terhadap diri akan membuat pengenalan terhadap orang lain lebih objektif/sesuai kenyataan.
Mengenal orang menilai orang lain dapat dilakukan melalui ekspresi wajah; gerak tubuh dan perkataannya.  Mengenal orang lain tidak semudah melihat apa  yang di luarnya; sebab penampilan luar dapat menipu.  Kendati demikian; penilaian luar sedikit banyak adalah cerminan dari hatinya.  Seperti ada pepatah mengatakan: 'dari hatinyalah meluap kehidupan'.
Yesus mengetahui apa yang ada dalam hati manusia.  Ia mengenal manusia sebelum dan sesudah waktu sekarang.  Yesus Kristus sudah mengetahui apa yang akan terjadi pada saat ini jauh sebelum dunia ini ada (2 Tim.1:9).  Ia juga mengetahui apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang; bahkan kesudahan dari jaman ini.
Kehadiran Nikodemus pada waktu malam hari menyatakan keberadaan hatinya.  Melalui dialog Nikodemus dan Yesus Kristus, dapat diketahui bahwa Nikodemus adalah seorang ahli Farisi yang kagum dan ingin belajar dari Sang Rabbi (Kristus).  Yesus Kristus mengenal dengan jelas kebutuhan Nikodemus: mencari kerajaan Allah.  Yesus Kristus akhirnya membawa Nikodemus untuk mengenal keselamatan di dalam iman kepada Kristus.  Ini adalah jawaban dari apa yang dicari Nikodemus.
Kehadiran Yesus Kristus dalam hidup kita memampukan dan mengijinkan kuasa Allah nyata di dalam kehidupan.  Ketika seseorang percaya dan mengharapkan anugerah Allah dinyatakan; maka Allah akan bekerja berdasarkan cara-Nya yang unik untuk memberkati bahkan memenuhi kebutuhan kita yang sesungguhnya. 
Cara kerja Allah bukan bergantung dan sesuai dengan keinginan dan pemikiran manusia.  Cara kerja Allah berdasarkan keberadaan-Nya sebagai TUHAN.  Yesus Kristus adalah Tuhan yang mengenal kita dengan sempurna dan ingin yang terbaik boleh terjadi dalam hidup kita.  Maukah Anda datang pada-Nya?   


Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Tags