Latest News

Showing posts with label Natal. Show all posts
Showing posts with label Natal. Show all posts

Thursday 12 December 2013

BAGAIMANA KALAU NATAL DIRAYAKAN LEBIH CEPAT?







BAGAIMANA KALAU NATAL DIRAYAKAN LEBIH CEPAT?

'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menakaman Dia Imanuel'''yang berarti: Allah menyertai kita.

(Baca: Matius 1:18-25)


Bagaimana kalau Natal dirayakan lebih cepat?  Apa jadinya dan apa perbedaanya?  Bagi Devin Kohlman sangat berarti dalam sisa hidupnya.  Ya, anak usia 13 tahun ini didiagnosa terkena kanker otak stadium akhir.  Ia punya kerinduan bisa pulang ke rumahnya dan secepatnya merayakan Natal di Toledo, Ohio-Amerika Serikat.
Tanggal 27 Oktober 2013 dari Cincinnati, Devin diterbangkan ke kota asalnya dengan pengawalan polisi.  Ratusan orang mulai dari yang berpakaian santa Claus, dekorasi natal, salju, banyak balon warna warni, lampu-lampu menghiasi jalan utama kota Toledo dilengkapkan dengan spanduk dan lagu 'Selamat Natala Devin!' membuatnya keinginannya yang terakhir terkabulkan. Ibunya mengatakan bahwa Devin sangat senang mengetahui ada begitu banyak orang yang perduli.

Apa yang menjadi keadaan dan harapan Anda menyambut Natal 2013 ini?  Sebagian orang akan melewati dalam kesendirian, kesepian, kedinginan, keputusasaan, kelaparan dan perasaan hampa.  Sebagian orang lain akan menjalani dengan hura-hura, bermabuk-mabuk, melakukan dosa yang menjijikan.  Sebagian orang lagi akan menghadapi ketidakpastian dan ketidakmengertian makna Natal sesungguhnya.  Mereka hanya sebatas tahu pohon Natal yang indah, lampu-lampu menghiasi jalanan, kado dan Santa Claus gemuk berbaju merah dan berjanggut putih. 
Natal pertama kali tidak meriah sama sekali, jauh dari kata nyaman, bersih dan aman.  Natal pertama kali adalah tentang Yesu Kristus datang ke dalam dunia, lahir sebagai bayi mungil yang lemah dan sangat low profile.  Bayi ini adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, menyapa kita dalam kesederhanaan dan hadir memberikan pertolongan, pembebasan dan keselamatan.  Itu sebabnya Alkitab menyebut 'Imanuel' yang artinya: Allah beserta kita! 
Imanuel adalah jawaban apa yang dinantikan oleh orang-orang Yahudi sebagai Mesias (Yesaya 7:14).  Kristus Yesus datang ke dunia untuk manusia yang sekarat dan menuju neraka, untuk manusia yang bahkan tidak menyadari dirinya rapuh, lemah dan membutuhkan Juruselamat.  Yesus Kristus datang memulai semangat Natal sesungguhnya.  Ia perduli, itu sebabnya Ia datang ke dunia dan mati disalib agar ada pengharapan hidup dan pertolongan bagi siapa saja dan di mana saja.  Kedatangan dan kematian-Nya menyentuh, mengubah dan menyelamatkan manusia.
11 November 2013 sore, Devin menghembuskan nafas terakhirnya.  Suasana duka dan haru menyelimuti ribuan orang.  Ada ribuan kartu dari berbagai negara Amerika, Perancis, Australia dan Rusia berdatangan setelah mendengar kisah ini.  Ada banyak mainan, dan boneka  Teddy Bear yang berjejeran di jalanan Toledo dan Midway dari sekitar 6000 orang yang perduli.  Devin memberikan semua donasi ini kepada anak-anak terkhusus untuk teman-teman sekelasnya.  Kematian Devin menyentuh kehidupan banyak orang untuk saling perduli.  Inilah semangat Natal dalam bungkusan kasih .



Apakah Anda akan merayakan Natal lebih cepat tahun ini atau mungkin justru awal tahun 2014 baru akan dirayakan?  Perayaan dengan ceremony dan liturginya adalah satu hal tetapi semangat Natal itu telah datang' Bel-nya berdentang' Musiknya mengalun.. seolah memanggil setiap kita untuk melihat, mengingat, meresapi dan diinspirasi akan kasih Natal mula-mula: kasih Tuhan Yesus Kristus.  Mari kita melakukan sesuatu entah itu memberi makan kepada yang kelaparan, memberi pakaian kepada yang membutuhkan, mengajak teman atau kenalan untuk ke gereja, makan malam bersama atau bahkan membagikan kado (mainan dan boneka Teddy Bear) kepada anak-anak lain yang tidak seberuntung kita.
Allah hadir menyertai kita!  Betulkah?  Atau jangan-jangan kita tidak percaya dan mengabaikan semangat Natal untuk memberkati orang lain dan tetap dalam kesendirian dan keegoisan.  Semoga tidak.  Selamat menyambut Natal!  Imanuel!

Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp 

Saturday 30 November 2013

BLACK FRIDAY SEBELUM CHRISTMAS!










BLACK FRIDAY SEBELUM CHRISTMAS!

(Baca: Matius 2:1-12)
Merekapun (para Majus) membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Matius 2:11b.





Anda pernah mendengar istilah Black Fridayketika memasuki bulan Natal Desember?  Saya baru mendengarnya ketika menuliskan renungan ini.  Black Friday adalah istilah yang umum dipakai untuk menggambarkan minggu akhir di hari jum'at sebelum memasuki bulan desember di mana para pedagang menawarkan produk sale atau produk-produk baru menarik yang menghiasi kemeriahan Natal.  Tujuannya satu: meningkatkan penjualan dan meraih profit sebanyak mungkin di bulan Natal.
Bagi para konsumen, Black Fridayberarti kesempatan untuk mendapatkan produk yang dibutuhkan bahkan kerap hanya karena diingikan itu murah meriah dan discount-nya habis-habisan menarik hati.  Konon banyak orang siap menunggu di depan pintu toko bahkan sebelum toko itu buka demi menadapatkan apa dianggap kesempatan langkah tersebut.


Black Friday adalah istilah yang banyak dipakai di Amerika Serikat.  Itu sebabnya kebanyakan kita, termasuk saya sebelumnya tidak populer dengan istilah ini.  Namun sebenarnya ramai jualan produk membombardir siapa saja, di negara mana saja untuk setiap musim termasuk musim liburan Natal dan Tahun Baru.  Black Friday atau apapun sebutannya, kerap menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak wanita, ibu-ibu bahkan para remaja putri untuk berbelanja.
Yang jadi pertanyaan adalah gairah berbelanja (shopping) di bulan Natal apakah sudah diimbangi dengan persiapan, pengaturan budjet keuangan dan terkhusus makna Natal itu sendiri?  Mari kita tengok 'Black Friday' di Natal pertama!
Apakah hari di mana para Majus menjumpai Herodes di Bethlehem adalah jum'at?  Tidak jelas. Tetapi yang pasti minggu-minggu itu memasuki masa kelam, gelap dan mengerikan karena niat busuk seorang penguasa picik, naif dan rakus.  Ya, namanya seminggu tentu ada hari jum'at kan? 
Black Friday Natal pertama bagi Herodes adalah hari di mana ia berusaha untuk membunuh bayi Yesus, bila perlu membunuh semua bayi kecil di Bethlehem untuk mencapai niatannya (Matius 2:16-18).  Hari-hari di mana Herodes berburu seorang bayi yang kelak ditakutkan menjadi raja dan menyaingi atau bahkan menggantikan kedudukannya.  Bisa jadi banyak anggaran uang, satu batalion pasukan dan ribuan kuda, pedang dan tentu saja logistik untuk pemusnahan bayi sekota Bethlehem.  Sungguh mengerikan.
Sebaliknya Black Friday bagi para Majus adalah kesempatan berburu kebaikan.  Dari tempat yang jauh, bertolak dari iman percaya dan segala daya ilmu pengetahuan yang diketahuinya, para Majus berburu bayi Yesus untuk menyembah dan mempersembahkan barang teristimewa dan luar biasa berharga pada jaman itu: emas, kemenyan dan mur.
Kalau Herodes berburu kejahatan karena nafsu dosa yang tak terpuaskan, para Majus berburu kebaikan karena pengharapan yang bertolak dari iman.  Memasuki bulan Desember Natal, apakah yang Anda buru?  Berburu belanjaan dan segala perbekalan untuk Natal?  Berburu discountuntuk dapat barang kesukaan?  Berburu hadiah untuk keluarga tersayang?  Berburu kebutuhan pokok untuk orang-orang miskin dan panti jompo?  Belanja sendiri tidak salah, membeli kebutuhan keluarga dengan dapat harga baik juga sangat cerdas, tetapi bila hanya berhenti berburu belanjaan semata maka kita kehilangan hal yang terpenting: semangat memberi yang lahir dari hati yang menyembah kepada Kristus! 
Manakah yang Anda pilih: gaya hidup berburu Herodes atau gaya hidup berburu para Majus dalam menyambut bulan Natal Desember ini?  Oh ya, jadi teringat Black Friday juga dijalani Yesus lho sebelum terpaku di kayu salib.  Ia menjalani 3 hari kelam diludahi, difitnah, dicambuk dan dipaku di kayu salib untuk menebus dosa manusia yang harusnya menuju neraka.  Black Friday Yesus adalah bagian dari berburu kebaikan: dari surga datang ke dunia menjadi manusia untuk memberi diri.  Selamat berburu kebaikan menyambut Natal.  Amin.




Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp 

Monday 25 November 2013

KESAN PERTAMA











BLACK FRIDAY SEBELUM CHRISTMAS!

(Baca: Matius 2:1-12)
Merekapun (para Majus) membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Matius 2:11b.






Saya teringat moto iklan produk AXE, 'Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda.' Sewaktu pertama kali tiba di Manado, saya memikirkan begitu banyak hal menyenangkan. Berada di kota yang mayoritas penduduknya adalah Nasrani seharusnya membuat suasana, keadaan, serta orang-orang kota ini berbeda dengan kota-kota lainnya.

Namun, kesan yang saya dapatkan selama kurang lebih 6 tahun di kota tersebut tidak se-menyenangkan yang saya pikirkan pada awalnya. Dengan mayoritas penduduk beragama Nasrani, sepertinya tidak ada yang berbeda dengan keadaan kota lainnya.

Mengingat hal tersebut, membuat saya berpikir bahwa kesan pertama tidak dapat dijadikan patokan untuk pandangan kita selanjutnya. Kadang-kadang penilaian kita akan sesuatu dapat salah jika hanya didasarkan pada pandangan sesaat. Seperti ada pepatah yang mengatakan bahwa jangan menilai sebuah buku dari sampulnya.

Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa hidup kita tidak dapat lepas dari 'kesan pertama,' terutama pada saat kita menemui hal-hal baru dalam hidup kita. Kesan pertama pada saat masuk sekolah, masuk universitas, bekerja untuk pertama kalinya, bepergian ke kota baru, bertemu dengan sahabat serta teman baru, menghadapi masalah yang berat, dan hal-hal baru lainnya. Kesan pertama kita biasanya akan berubah seriring waktu saat kita mengetahui kenyataan lain yang kita hadapi.

Namun, masih ingatkah saat kita pertama kali berjumpa dengan Tuhan? Bagaimana kesan pertama kita saat itu? Apakah kesan itu masih sama hingga sekarang ataukah telah berubah? Saya ingat ketika pertama kali mengenal Tuhan ialah sewaktu masih berada di Sekolah Minggu. Mengenal Tuhan pertama kali dengan segala kebaikan dan kelembutan yang Ia miliki, pada waktu itu membuat saya mengidolakannya. Namun, seiring waktu berjalan, saya menyadari bahwa sering kali masalah dan keadaan yang saya hadapi membuat saya melupakan-Nya, membuat saya menjauhi-Nya. Bahkan kadang-kadang saat melakukan dosa, saya justru menutup diri dari-Nya.

Mungkin sebagian besar dari kita mengalami hal yang sama. Namun, hal tersebut tentunya tidak membuat kesan pertama kita pada-Nya berubah. Ia tetap Tuhan yang sama, Allah yang baik, Allah yang penuh dengan kelembutan, dan Allah yang akan selalu membuka tangan-Nya lebar-lebar saat kita telah berbuat dosa dan ingin kembali pada-Nya. Bagi saya, kesan pertama yang dapat saya pertahankan sampai saat ini adalah pada Tuhan.

Kemudian, apakah kita sendiri pernah berpikir bagaimana kesan pertama Tuhan pada kita? Apakah kesan pertama Tuhan pada kita juga berubah seiring dengan waktu yang berlalu?  Apapun pemikiran masing-masing dari kita untuk pertanyaan tersebut, tidak membuat Kasih Tuhan berubah dalam kehidupan kita. Ia tetap mengasihi kita tanpa syarat, Ia senantiasa menunjukkan kebaikan-Nya dalam hidup kita, serta melimpahi kita dengan anugerahnya hari lepas hari. Apapun kesan pertama Tuhan pada kita, Ia tetap memberikan yang terbaik bagi kita menurut pandangannya.

Menutup tulisan ini, mungkin saya ingin sedikit membagikan ilustrasi yang pernah saya dengar sebelumnya sewaktu masih bekerja di salah satu universitas swasta di Manado.  Ada salah satu mahasiswa yang sepertinya sangat serius dalam membicarakan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka.  Ilustrasinya yang dia ceritakan kepada teman-temannya kira-kira seperti ini:

Bayangkan jika kamu berada di sebuah ruangan, kamar kamu sendiri misalnya. Kemudian di kamar tersebut ada sebuah jendela. Karena kamar tersebut terlalu gelap, maka kamu membuka jendela dan mendapati matahari sedang bersinar terang di luar. Tidak lama setelah itu, karena matahari tersebut terlalu terik, kamu merasa kepanasan kemudian memutuskan untuk menutup jendela. Nah, pada saat kamu menutup jendela, apakah matahari tersebut berhenti bersinar? Apakah pada saat kamu menutup jendela, matahari tersebut tidak akan panas lagi? Tentu saja tidak bukan? Sama seperti kasih dan kebaikan Tuhan padamu, walaupun kamu menutup pintu hatimu, kasih dan kebaikan Tuhan akan tetap bersinar untukmu.

Ilustrasi yang sederhana, tetapi dapat mengingatkan kembali kepada saya bahwa Kasih Tuhan dalam hidup kita tetap sama hari lepas hari.  Bagaimana dengan kita? Apa kesan pertama kita saat pertama kali berjumpa dengan Tuhan? Apapun kesan pertama kita, Kasih Tuhan dalam hidup kita tidak akan pernah berubah. Semoga setiap dari kita juga dapat belajar lebih mengasihi Tuhan hari lepas hari seperti Ia yang telah lebih dahulu mengasihi kita. Amin. 




(Karya Dewi Septiawati)
Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp 

Monday 17 December 2012

NATAL KELABU DI CONNECTICUT



NATAL KELABU DI NEWTOWN, CONNECTICUT:
Refleksi antara Kekerasan dan Kasih
atas Penembakan di SD Sandy Hook 14 Desember 2012





Siapa yang sangka bahwa puluhan anak-anak tahun ini tidak akan pernah dapat merayakan Natal lagi?  Orang tua mana yang rela menerima kenyataan bahwa hari itu ketika berangkat sekolah adalah pertemuan terakhir yang menyisahkan tubuh tak bernyawa anaknya?  Itulah yang terjadi di Connecticut, sebuah kota di Newtown 14 desember 2012.
Sedih, pilu, sangat menghancurkan hati membayangkan dan mengingat bagaimana tim SWAT (pasukan elit kepolisian) ketika masuk dan mendapati puluhan anak-anak kisaran 6-7 tahun yang tidak bernyawa dan tercabik-cabik oleh pelor dari pistol Adam Lanza (20 tahun) yang akhirnya juga bunuh diri. Menurut kesaksian, awalnya terdengar tembakan bertubi-tubi dan disertai tangisan, histeris dari anak-anak.  Lama-kelamaan suara itu habis-satu persatu.  Sunyi dan mencekam. 
Saat ini walaupun tembakan itu sudah tidak terdengar, tetapi menyisahkan kedukaan yang tidak terkira dan simpati dari seluruh dunia.  Apa yang terjadi?  Mengapa demikian?  Tentu jawabannya sangat beragam, panjang dan versi masing-masing ahli forensik, psikologi maupun hukum menjadi pembicaraan yang senada: Kejahatan ini harus dihentikan!
Menelisik setiap ulasan media massa dari berbagai sudut, mengamati wajah-wajah keluarga yang berduka, rasanya berat menuliskan artikel ini.  Penembakan ini membuat tawa yang dahysat dari Iblis dan sekaligus uraian mata tak terkira dari hati Allah yang perduli pada setiap nyawa.  Setidaknya 27 nyawa anak-anak sekaligus penembaknya binasa karena senjata.

Saya jadi teringat apa yang pernah dikatakan oleh Yesus pada malam sebelum Ia disalibkan, 'Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang' (Matius 26:52).  Sebuah konsekuensi dari senjata adalah kehancuran dan kemusnahan.  
Tuhan Yesus Kristus mengetahui apa yang terjadi di masa lalu dan juga masa yang akan datang.  Ia turut menangis untuk hal yang terjadi hari-hari ini.  Air matanya keluar membasahi pipi-Nya di sepanjang 33 tahunan perjalanan-Nya di bumi.  Pada waktu itu, Ia melihat apa yang akan terjadi dan ia menangis.  Bukan hanya menangisi kehancuran Yerusalem beberapa puluh tahun ke depan (Matius 23:37-39) tetapi ia menangisi hari-hari ini yang menyayat hati para orang tua di sekolah dasar Sandy Hook, Newtown-Amerika Serikat.
Yesus Kristus rela mati disalib supaya ada harapan bagi dunia yang terjebak oleh kekerasan, kebencian, sakit dan binasa ini.  Yesus menangis dan kemudian Ia merelakan diri-Nya disalib karena dosa manusia, agar ada pertobatan, harapan dan keselamatan hidup yang kekal dan penghiburan bagi yang berduka.  Yesus turut berduka dan menangis dengan peristiwa keji di Newtown, Connecticut Amerika Serikat hari-hari ini.
Peristiwa penembakan di connecticut bukan yang pertama tetapi sudah sekian kali terjadi di Amerika Serikat yang melegalkan penggunaan senjata dengan ijin.  Sepanjang tahun 2007-2012 terdapat ratusan orang meninggal di sekolah dan tempat umum lain karena senjata.  Bahkan ada seseorang mengatakan, senjata itu adalah untuk menghancurkan bukan perlindungan diri.  Apapun dan bagaimanapun senjata akan membawa kematian pada akhirnya.
Untuk keluarga yang berduka, dengan berat hati dan tetesan air mata, penulis turut berdukacita dan berdoa agar Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan di saat-saat yang tidak bisa dimengerti dan diterima ini.  Mungkin bagi sebagian orang tua yang mengantar anak-anaknya sekolah pada hari itu, sedang bertengkar dengan anaknya atau sedang sibuk dan tidak sempat bertemu atau bercakap-cakap.  Namun hari itu tidak bisa kembali dan diputar kembali untuk dihindari.
Apa yang menjadi aplikasi kita bersama?  Selagi kita masih bisa berkumpul dengan keluarga di bulan Natal ini, marilah kita menggunakan waktu itu dengan sebaik-baiknya.  Memperhatikan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi, mendidik anak-anak di dalam Tuhan, dan selagi ada kesempatan hidup, berarti hidup bagi Tuhan dengan melayani dan mengerjakan setiap karunia yang Tuhan sudah titipkan bagi kita. 
Marilah kita mendidik diri dan generasi kita dengan hal-hal yang berguna dan membangun, bukan dengan kekerasan dan balas dendam, bukan dengan kebencian dan ketidakperdulian tetapi dengan kasih. Iya, dengan kasih-Nya sang Kasih: Kristus Yesus.  Mohon Tuhan menolong kita.


Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp

Tags