Latest News

Showing posts with label Tanaman. Show all posts
Showing posts with label Tanaman. Show all posts

Tuesday 14 August 2012

BAK TANAMAN




Bak Tanaman
(Baca Kejadian 1:9-13)



Pernakah Anda memperhatikan bagaimana tanaman bertumbuh? Ya, tanaman apa saja.  Sewaktu di sekolah, saya pernah diminta meneliti sebuah biji yang ditanamkan di kapas basah.  Setiap hari memberikan air untuk membasahi kapas dan sambil memperhatikan biji tersebut.  Hari pertama tidak terjadi apa-apa.  Kemudian beberapa hari kemudian mulailah tampak tumbuh tunas baru, hingga terus bertumbuh menjadi tanaman.  Proses ini rupanya tidak langsung jadi, melainkan ada tahapan dan prasarana yang disiapkan.
Bila kita mencermati cara Allah menciptakan pada hari yang ketiga, sebenarnya cara manusia mencangkok, menanam dan mengembangkan tanaman adalah mengikuti proses Allah yang sudah digariskan dalam sistem kehidupan di alam semesta.
Bukankah dari sini kita dapat melihat cara kerja Allah yang terstruktur dan berproses?  Allah tidak menciptakan dunia ini secara cepat dan sekaligus.  Allah mempersiapkan waktu, ruang, terang, air dan barulah tanaman.  Bila terbalik, bisa jadi dunia ini kacau dan tanaman tidak dapat tumbuh.  
Menarik sekali dengan apa yang dituliskan dalam setiap akhir dari hari penciptaan.  Di sana tertulis, malam berlalu dan pagi datang.  Ini membuktikan bahwa Allah menciptakan dengan proses di dalam kesempurnaannya.  Allah tidak terburu-buru melainkan menikmati ciptaan-Nya.  Allah membuat setiap ciptaan-Nya baik dan senang dengan keberadaan ciptaan-Nya.
Jaman ini kita didera oleh gaya hidup instant.  Banyak orang berjalan secara terburu-buru.  Lebih menyukai makanan cepat saji, sebagian orang memilih musik yang hingar bingar dan cepat.  Semua aktivitas perbankan, belanja di pasar, transaksi bisnis hingga pelayanan sebisa mungkin dibuat cepat berjalan dan selesai dengan baik.  Orang melakukan banyak hal sekaligus dalam sehari bila perlu puluhan pekerjaan diselesaikan dalam sehari.  Sibuk, sibuk, dan sibuk adalah puncak dari produktifitas. 
Apakah hidup kita didorong oleh banyaknya aktivitas?  Apakah produktivitas adalah makna dasar penciptaan?  Apakah yang menjadi pola kerja Allah?  Bila kita kaji cara kerja Allah dalam penciptaan, rupanya setiap kita harus berhenti sejenak dan mengevaluasi gaya kerja dan aktivitas sehari-hari kita.

Allah tidak pernah terburu-buru bekerja, melainkan menyiapkan perencanaan secara terstruktur dan sambil menikmati proses karya tangan-Nya.  Ini bukan berarti Allah malas, menyukai kelambanan.  Ini juga bukan berarti Allah tidak dapat bekerja cepat dan dahsyat dengan hasil yang gempita.  Karya Allah di dalam penciptaan hingga sekarang tidak didasarkan oleh waktu dan ruang manusia (II Petrus 3:8).  Allah menyukai selangkah demi selangkah di dalam kesempurnaan-Nya.  Itulah yang kita sebut Tuhan bekerja menurut waktu-Nya.
Hari ini bila kita kembali mengevaluasi seluruh kegiatan sepanjang minggu, maka ada beberapa hal yang perlu kita renungkan:
1.      Apakah saya menjalani gaya hidup yang terburu-buru?
2.      Sudahkan saya menyediakan waktu bersaat teduh dengan Tuhan secara teratur setiap hari dan tidak tergesa-gesa?
3.      Hal-hal apa saja yang ingin sekali kita selesaikan dengan cepat padahal seharusnya kita menunggu dan menikmati proses Allah?  Bisa jadi itu adalah jodoh yang belum datang, tender pekerjaan yang belum diputuskan oleh pihak yang berwenang, kesehatan yang belum pulih, keinginan dan perencanaan ke depan ataupun hal lain?

Tuhan mengasihi kita bukan karena apa yang kita lakukan, melainkan keberadaan diri kita yang indah sebagai ciptaan.  Tuhan bekerja dalam waktu-Nya.  Oleh sebab itu kitapun tetap harus berkarya di dalam Tuhan.  Bukan di dalam gaya hidup ketergesaan, tetapi berjalan bersama Allah dalam proses.  Kiranya Tuhan menolong kita.  Amin.

Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp 


Thursday 25 August 2011

HIDUP BAK TANAMAN

HIDUP BAK TANAMAN
 
"Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku... Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."  Ester 4:15
  
Saya sangat menyukai berada di sekitar kebun bunga-bunga.  Di samping terasa segar dan menyejukkan juga memiliki rasa gembira yang tidak terlukiskan.  Mungkin ini disebabkan salah satunya oleh bakat naturalis.  Pernah saya mencoba memelihara setangkai mawar, namun tidak berapa lama menjadi layu dan mati.
Beberapa waktu yang lalu saya diberi oleh seorang dokter yang juga sangat gemar dengan tanaman.  Entah apa namanya, namun saya menyukai dan ingin mencoba memeliharanya.  Kemudian muncul pertanyaan dalam benak saya: 'Mungkinkah tanaman ini bisa hidup?'  Bagaimanapun juga saya harus mencobanya lagi.
Beberapa hari berlalu, saya gembira melihat proses tanaman ini yang tadinya sedikit layu, kemudian menjadi lebih segar.  Pagi itu saya melihat tanaman itu sudah mulai tumbuh tunas.
Bukankah hidup ini seperti tanaman.  Kehidupan membutuhkan perawatan yang tepat, penyiraman pupuk kerohanian yang sehat dan proses untuk bertumbuh.  Dibutuhkan lebih dari sekedar hati-hati dan informasi yang cukup untuk itu.  Jikalau tidak mencoba untuk bercocok tanam maka tidak ada kemungkinan untuk berhasil.
Inilah yang dilakukan oleh Ester ketika Mordekhai mengingatkan keadaan bangsa Yahudi yang di ujung tanduk segera disembelih dan dimusnahkan.  Ester mengetahui jika salah langkah menghadap raja akan dihukum mati.  Bagaimanapun juga Ester harus mencoba berbicara kepada raja.
Ester memulai dengan doa dan puasa, baik untuk dirinya maupun orang-orang Yahudi sebagai wujud mengandalkan Tuhan dalam menghadapi masalah ini.  Ester mengambil resiko martir untuk menyelamatkan bangsanya.
Jaman ini kekristenan di Indonesia banyak digencet dari luar dan dalam.  Dari dalam adalah perpecahan dan keegoisan masing-masing gereja.  Dari luar adalah tekanan penganiayaan, penutupan gereja, pengucilan bahkan pengganyangan orang Kristen di berbagai tempat.  Mulai dari difitnah hingga dibakar hidup-hidup adalah fakta yang terjadi di Indonesia.
Pertanyaan bagi kita sekarang adalah: adakah kita sebagai orang percaya berani mencoba untuk mengerjakan bagian kita mendukung tubuh Kristus?  Maukah kita bersatu dan tidak saling menjegal diantara gereja-gereja yang berbeda denominasi?
Semua rencana untuk membawa kekristenan bertumbuh dan selangkah lebih maju adalah baik.  Semua usaha doa, puasa dan pujian penyembahan bagi Tuhan adalah perlu, namun tidak cukup bila orang-orang Kristen hanya kemudian datang; duduk dan sibuk di dalam gedung Gereja saja.  Kita perlu keluar, seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam Amanat Agung 'Pergi..!' (Matius 28:19-20).
Perhitungan, perencanaan dan persiapan untuk pelayanan Amanat Agung itu penting, namun terlalu lama berencana hingga sempurna barulah keluar adalah tidak benar.  Hari ini terlalu banyak orang-orang yang sangat baik dan tulus mengasihi Tuhan terbiasa bahkan terlena dengan kegiatan agamawi di Gereja hingga tidak berani dan segera melangkah keluar menjadi berkat bagi orang lain di luar gedung Gereja.
  Seperti halnya bercocok tanam, kita mengusahakan dan Tuhan dengan anugerah-Nya menumbuhkan.  Demkian hidup bergereja: kita harus mencoba; mengusahakan; mengambil langkah dan Tuhan yang akan memperlengkapi dan menyertai dengan kuat kuasaNya.  Kiranya Tuhan menolong kita mengerjakan hidup yang berkenan kepadaNya.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Wednesday 6 April 2011

BAK TANAMAN YANG TUMBUH



BAK TANAMAN YANG TUMBUH
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun,
menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.  Efesus 2:21

Salah satu kegemaran saya adalah menikmati alam dengan berbagai pernik tanaman-tanamannya.  Sebuah kenangan di masa lalu yaitu di tempat tinggal yang sebelumnya, saya memelihara tanaman.  Ada sejenis cocor bebek yang ditaruh di pot dan disirami setiap pagi hari.  Beberapa hari sekali saya suka mengamati proses pertumbuhan tanaman itu.  Ada beberapa peristiwa unik yang sifatnya alamiah.
Pertama, tanaman yang saya amati secara kasat mata, tidak bergerak dan bahkan tampak daunnya layu di bagian bawah.  Beberapa hari kemudian tumbuh tunas baru.  Ini sungguh membuat hati saya gembira.
Ke dua, sekitar dua minggu kemudian saya melihat ada perbedaan dengan ketinggian tanaman itu.  Hampir satu kali lipat bertambah tinggi.  Tanaman ini cenderung mengarahkan postur tubuhnya pada arah masuknya sinar matahari.
Ke tiga, sewaktu makan siang saya dihentakkan dengan pencerahan baru.  Bukankah keberadaan tanaman yang bertumbuh inilah yang disebut pertumbuhan alami yang sehat?  Tanaman ini kelihatannya tidak bergerak, tetapi bila diamati dengan alat khusus terjadi pergerakkan halus.  Tidak terasa waktu membuktikan pertumbuhan sebagai perubahan ke arah lebih baik, pasti dan bertahap.
Gereja pun seharusnya juga demikian.  Gereja yang bertumbuh sehat bukan dikarbit.  Bukan dengan mengadakan acara besar-besaran, heboh, sensasional dan sekejap.
Gereja yang bertumbuh bak tanaman.  Bertumbuh dalam bahasa Yunani (auksano) berarti bertambah besar dan berkembang.  Pertambahan dimulai dengan regenerasi, artinya adanya pengkaderan jiwa-jiwa yang baru diselamatkan.  Perkembangan bersifat alamiah, tidak harus selalu kelihatan mencolok apalagi bertaburan gemerlap kehebatan  tetapi ada gerakan maju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Di dalam Kitab Efesus dijelaskan pertumbuhan orang-orang percaya di dalam komunitas gereja berakar pada Kristus.  Jikalau Kristus yang menjadi akar dan pemersatu, maka Gereja akan bertumbuh secara sehat dan alamiah dikerjakan oleh Tuhan.  Gereja menjadi bertumbuh dengan baik, sesuai fungsi, dan teratur berdasarkan panggilan dan karunia yang disiapkan Tuhan sebelum permulaan jaman.
Gereja yang sehat adalah gereja yang bertumbuh bak tanaman.  Bukan sekedar ada, dan hidup, tetapi bertumbuh.  Pertumbuhan mungkin kelihatan lambat dan menunjukkan sejumlah kegagalan, tetapi selama dipimpin Kristus maka pertumbuhan tetap berjalan dan kudus adanya. 
Bagaimana kehidupan kita sebagai bagian dari Gereja?  Adakah kita sedang bertumbuh atau jangan-jangan hari-hari yang kita lalui  tanpa pertumbuhan apalagi berbuah bagi Kristus.  Adakah kita berkecil hati bahkan putus asa melihat begitu banyak tantangan untuk hidup bertumbuh dalam Tuhan?  Pastikan bahwa apa yang Anda sedang lakukan di tempat kerja; studi; rumah; bahkan Gereja adalah untuk Tuhan Yesus, maka pertumbuhan itu sedang berjalan bersama dengan usaha Anda.  Kiranya kita sebagai Gereja menjadi pribadi yang berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus. Amin.
Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp

Tags