Latest News

Showing posts with label Kehidupan. Show all posts
Showing posts with label Kehidupan. Show all posts

Tuesday 27 September 2011

MEMAHAMI KEHIDUPAN DARI KEMATIAN



Memaknai Kehidupan dari Kematian

sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. Roma 15:6
Suatu kali saya hadir dalam acara penamatan siswa-siswi SLTP.  Di sana seorang kepala sekolah hendak memberikan pengumuman mengenai kelulusan siswa-siswi kelas 3.  Sejumlah sekolah lain terpaksa menerima kenyataan: beberapa'bahkan beberapa puluh'siswa/i-nya yang tidak lulus.  Sebelum selesai memberikan pengumuman, bapak kepala sekolah yang sedang berbicara tiba-tiba berhenti.  Jantungnya berhenti.  Ia meninggal.
Peristiwa ini sangat mengejutkan semua orang yang hadir.  Saya pun tidak habis pikir dan shock.  Hanya dalam hitungan detik, suasana di sana sangat ramai, para guru histeris.
Mengamati peristiwa yang tidak diinginkan ini membuat setiap manusia semakin menyadari batas hidup manusia yang tidak tentu.  Seperti jam yang diputar Sang Pencipta.  Berhenti pada waktu-Nya.  Demikian manusia dalam keadaan apapun, bagaimanapun, di manapun dalam keadaan siap atau tidak harus berhenti.
Bagi saya secara pribadi, setidaknya ada dua pelajaran hidup di dalamnya.  Pertama, Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kedukaan selama ada di bumi.  Ke dua, Manusia memiliki waktu terbatas sebelum semuanya kembali dipertanggung jawabkan kepada Pencipta.
Paulus dalam suratnya kepada jemaat Roma mengingatkan setiap orang percaya mengenai arti hidup, memuliakan Tuhan.  Hidup manusia dirancang dengan tujuan memuliakan Tuhan.  Di sanalah semua batasan kelahiran dan kematian menjadi bermakna hanya jika manusia berusaha menggenapi tujuannya diciptakan oleh Tuhan di dunia ini.
Bagi saya, tiada hal lain yang lebih berarti selain mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan, mendoakan keluarga agar diberi kekuatan dan penghiburan serta semakin menyadari arti hidup ini.  Memaknai kehidupan dari kematian adalah pelajaran penting bagi setiap manusia.  Hidup memuliakan Tuhan adalah jawaban dari memaknai kehidupan dari kematian.
Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp

Monday 22 August 2011

DASAR KEHIDUPAN YANG TEPAT



DASAR KEHIDUPAN YANG TEPAT

Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.  II Tawarikh 7:14


Pagi hari itu, ketika saya bangun dan mendengarkan siaran BBC, dikabarkan bahwa telah terjadi kerusuhan di Uganda pasca meninggalnya wakil presiden negara itu.  Kemudian saya teringat film ''Hotel Wranda' yang peristiwa kerusuhannya dipicu oleh meninggalnya seorang pemimpin negara.
Sebelum peristiwa banjir darah ini, banyak orang optimis terjadi pemulihan dan bahkan didengungkan oleh pasukan PBB sudah terjadi pendamaian dari pihak bertikai.  Kenyataan, pendamaian apalagi pemulihan berubah menjadi kerusuhan dan kekacauan.
Banyak orang menginginkan adanya pemulihan dan perdamaian, bahkan sejumlah diantara mereka meyakini terjadinya hal itu.  Benarkah pemulihan dapat terjadi?  Bagaimana pendamaian diwujudkan?
Firman Tuhan kepada bangsa Israel, khususnya kepada Salomo dapat menjadi petik pelajaran untuk setiap orang percaya.  Ketika Salomo memiliki hati dan hikmat untuk Tuhan, maka segala hal yang dikerjakan adalah untuk kemuliaan Tuhan.  Salomo mempersiapkan pembangunan bait Allah secara megah dan besar karena memang yang terbaik dan termahal haruslah untuk Tuhan.
Perayaan peresmian bait Allah yang sudah jadi dengan berbagai persembahan, pujian dan penyembahan mendapat perkenan Tuhan dan sekaligus Firman-Nya yang berharga.  Perkataan Tuhan ini menjadi kunci dasar hidup manusia yang tepat, kuat dan benar.
Pemulihan dan pendamaian sejati baru terjadi setelah adanya pertobatan.  Jikalau orang-orang yang ingin mendapat pemulihan dan pendamaian di dalam hidup, maka haruslah merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan dan bertobat.
Banyak orang mengaku beragama, banyak orang Kristen mengaku melayani tetapi hidupnya kosong dan rapuh.  Sekalipun banyak kegiatan pelayanan tidaklah menjamin memiliki kerohanian yang sehat.  Sekalipun banyak harta dan kariernya berhasil tidak menjamin sebagai perkenan dan berkat Tuhan.  Jikalau ada dosa yang belum dibereskan di hadapan Tuhan, maka segala upaya dan usaha manusia adalah sia-sia dan menuju kehancuran.
Salomo di dalam kekayaan dan ketenaran dan kebesaran, pada akhirnya jatuh dan tidak lagi menempatkan Tuhan sebagai yang pertama dan utama dan satu-satunya.  Kekayaan Israel dan bait Allah menjadi timbunan puing sejalan dengan bangsa yang tidak bertobat dan berbalik kepada Tuhan.
Hari ini banyak orang tengah membangun masa depannya.  Ada yang menyusun strategi untuk memenangkan pertempuran.  Ada yang mempersiapkan diri untuk karier.  Ada yang mengumpulkan harta dan membangun gudang-gudang menyimpang kelebihan penghasilannya.  Bahkan banyak orang saat ini sedang berkarya untuk mengerjakan kehidupan yang lebih baik dan lebih mapan.  Pertanyaannya adalah sudahkah kita meletakkan dasar hidup yang tepat?  Sudahkah pertobatan dan menemukan kehendak Tuhan menjadi dasar kita melangkah?  Kiranya Tuhan menolong kita.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Thursday 17 March 2011

ANUGERAH YANG MENGHIDUPKAN



ANUGERAH YANG MENGHIDUPKAN & HIDUP DALAM ANUGERAH
Mazmur 15:1
TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?
Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?





Pagi hari ketika ret-ret di Markas Militer (Lembang-Bandung, saya mendengengar bunyi terompet apel pagi tepat pukul 06.00.  Seorang teman dari militer mengatakan bahwa biasa di kotanya juga dilakukan kebiasaan demikian.  Sambil berkelakar, ia mengatakan terompet dibunyikan untuk membangunkan para prajurit dan sekaligus tetangga  dan orang-orang di rumah penduduk.
Terompet pagi hari di markas tentara adalah tanda apel pagi untuk kesiapan prajurit menjalani seluruh kegiatan hari itu.  Biasa di dalam apel pagi juga terdapat koordinasi antara prajurit dan komandannya.  Terompet ini berfungsi sebagai alat komunikasi, alat koordinasi dan sekaligus membangunkan penduduk yang sedang tidur J
Seperti halnya terompet bagi tentara, demkian juga peranan anugerah Tuhan bagi orang percaya.  Orang percaya yang sudah ditebus oleh Kristus, lama menjadi Kristen, bahkan menjadi rohaniwan, tidaklah otomatis memiliki hidup yang sempurna tanpa cela.
Pemazmur Daud menunjukkan bahwa manusia yang dapat hidup dalam hadirat Tuhan adalah mereka yang hidupnya tidak bercela, tidak jahat, tidak merugikan orang-orang terdekatnya, tidak mengais keuntungan di tengah penderitaan orang lain, tidak terima dan memberi suap, tetapi bersikap adil, berkata benar, dan hidup berintegritas.
Jikalau kita merenungkan dan merefleksikan perkataan Mazmur 15 adalah hal yang hampir dipastikan mustahil dapat dilakukan oleh manusia.  Pasalnya, manusia tidak sempurna, banyak cacat celah.  Daud saja yang menuliskan lagu ini juga banyak cacat celah: mulai dari mengambil istri Uria, tidak tegas dan memperhatikan anak-anaknya secara bijaksana sehingga Amnon memperkosa Tamara dan Absalom membunuh Amnon.  Belum lagi banyak usaha kudeta Absalom tetapi hanya ditangaapi tidak tegas oleh Daud sebagai kepala negara karena itu anaknya, hingga menaruh kebencian dan dendam hingga masa tua kepada Yoab dan Amasa (I Raj.2:5-6).
Lalu siapakah yang dapat hidup tidak bercela di hadapan Tuhan kecuali Tuhan sendiri?  Hanya anugerah Allah yang memampukan orang percaya dapat menikmati hadirat Tuhan.  Kita dan Daud tidak akan dapat tinggal di dalam kemah Tuhan kecuali Tuhan yang memberikan anugerah-Nya melalui Yesus Kristus sehingga kita dapat dilayakkan dan datang menikmati persekutuan dengan-Nya.
Anugerah itulah yang menghidupkan kita sehingga dapat hidup dalam anugerah Tuhan.  Bak terompet (baca: anugerah Tuhan), kita dipanggil dari lumpur dosa, mendapat koordinasi dari Komandan (baca: Yesus Kristus) dan melalui komunikasi (baca: persekutuan dalam Firman Tuhan) kita mendapat tuntunan mengerjakan hidup dan membangunkan orang yang dalam kegelapan untuk bangun dan berkarya bersama Tuhan.  Maukah Anda menerima anugerah penebusan dalam Yesus Kristus?  Maukah Anda terus dipimpin oleh Sang Pemberi Anugerah?   Anugerah itu menghidupkan kita dan menuntun kita hidup dalam anugerah.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Tags