Latest News

Showing posts with label Anugerah. Show all posts
Showing posts with label Anugerah. Show all posts

Tuesday 5 June 2012

BERTUMBUH DALAM ANUGERAH TUHAN YANG ISTIMEWA






BERTUMBUH DALAM ANUGERAH TUHAN YANG ISTIMEWA


'Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Enkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau'  Ayub 42:5 .
 




Apakah yang membuat seorang pengikut Yesus dikatakan bertumbuh?  Apakah karena ia sudah puluhan tahun mengunjungi Gereja?  Apakah karena ia semakin tahu banyak tentang filsafat Kristen, menghafal katekismus bahkan mengenali isyu teologi kontemporer terkini yang disebut 'bertumbuh'?

Saya cukup sering mendengar percakapan orang Kristen yang mengatakan bahwa dahulu dia adalah aktivis di sebuah Gereja, giat melayani dan sangat terampil dalam bidang tertentu pelayanan.  Yang lainnya mengatakan sebagai pengurus sebuah Gereja dan bahkan sudah puluhan tahun.  Kebanggaanya adalah 'sebelum kamu lahir, saya sudah terjun dalam pelayanan.'  Namun sedih sekali ketika mengetahui posisinya saat ini yang jarang ke Gereja, tidak lagi aktif melayani Tuhan dan tidak juga menunjukkan pertumbuhan rohani yang nyata.  Apa yang terjadi?

Kalau kita kembali kepada kehidupan Ayub, kita terkagum-kagum dengan gaya hidup yang dinyatakan setiap harinya.  Seorang yang mengasihi Tuhan, rajin berbuat baik, tahu diri (saya pikir tidak berlebihan mengatakan demikian karena Ayub bukan saja sering introspeksi diri tetapi juga kehidupan keluarganya.  Lihat Ayub 1:5), dsb (Ayub 1:1-3).  Boleh dikatakan Ayub adalah sosok ideal dari kehidupan seorang anak Tuhan.


Tetapi apa yang terjadi setelah pergumulannya yang berat menderanya bertubi-tubi?  Seperti pengujian dalam api yang sangat panas, aslinya akan kelihatan.  Di satu sisi dimurnikan, di sisi lain yang kotor-kotor menempel disingkirkan.  Ayub bergumul luar biasa dengan Tuhan dan menemukan yang namanya pertumbuhan.  

Pertumbuhan rohani kerap kali terjadi bukan pada saat lancar dan 'baik-baik saja' melainkan pada saat sulit dan banyak tantangan.  Pertumbuhan rohani tidak terjadi dengan sendirinya tetapi dikerjakan.  Pertumbuhan rohani bukan tentang keterampilan atau pertambahan pemahaman kognitif tetapi lebih kepada keputusan dan dinamika bersama Tuhan.

Ayub mengatakan, ' Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Enkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau' (Ayub 42:5).  Inilah yang disebut pertumbuhan rohani.  Pertumbuhan rohani terjadi bukan karena usaha kita semata tetapi karunia Roh Kudus yang kita responi dalam tantangan hidup.

Ayub yang tadinya banyak tahu tentang Tuhan (know about God) sekarang belajar mengenal Tuhan (knowing God).  Ada beberapa perbandingan yang unik dari Ayub 42:5 ini, yakni antara masa lalu (past) dengan masa kini (present); antara mendengar saja (hear) dan kemudian juga melihat (see); antara tahu dari orang lain menjadi tahu sendiri secara personal.  

Kedalaman makna pertumbuhan rohani Ayub yang dilukiskan di 42:5 menunjukkan bahwa pertumbuhan rohani bukan tentang sejarah tetapi kekinian dan bersifat relasi pribadi dengan Tuhan.  Apa yang kerap dibanggakan banyak orang-orang percaya adalah 'saya dahulu pernah berprestasi dalam hal ini, pernah aktif melayani dalam hal itu, dst'.  Tetapi pertumbuhan rohani lebih pada apa yang Tuhan baru saja dan sedang melakukan sesuatu dalam hidup kita.  

Ketika kita bertumbuh secara rohani maka itu adalah anugerah Tuhan yang luar biasa.  Seseorang boleh mengusahakan banyak kegiatan dan sikap rohani yang luar biasa indah dan jadi berkat buat banyak orang, tetapi bertumbuh sendiri adalah hasil kerja dari Roh Kudus.  

Anugerah Tuhan itu istimewa, sifatnya personal dan bukan barang dagangan.  Ayub selama ini telah menunjukkan kesaksian hidup yang sangat baik dan menjadi teladan buat kita semua, namun ketika Ayub tiba pada satu pengakuan dari past ke present, dari hear ke see, dari other ke mine maka ia tengah bertumbuh dalam relasi yang paling personal dalam hidupnya: hanya antara aku dan Tuhan.

Hari ini Tuhan memanggil Anda dan saya untuk masuk dalam dimensi rohani ini, yakni pertumbuhan rohani.  Sebuah dinamika rohani yang tidak berhenti di masa lalu tentang betapa hebatnya jasa kita atau tentang betapa hebatnya kebaikan Tuhan, tetapi sebuah keputusan hari ini: saya mau berjalan bersama dengan Tuhan dengan konsekuensi yang paling buruk sekalipun.  Sebuah pengalaman pribadi yang mengajak diri sendiri untuk menghargai anugerah Tuhan yang istimewa itu sekarang.  Kiranya anugerah Tuhan yang istimewa dalam Tuhan Yesus Kristus membawa kita semakin bertumbuh.  Amin.
Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp 

Tuesday 20 March 2012

BERTUMBUH DALAM ANUGERAH TUHAN YANG ISTIMEWA



BERTUMBUH DALAM ANUGERAH TUHAN YANG ISTIMEWA



'Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Enkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau'  Ayub 42:5 .



Apakah yang membuat seorang pengikut Yesus dikatakan bertumbuh?  Apakah karena ia sudah puluhan tahun mengunjungi Gereja?  Apakah karena ia semakin tahu banyak tentang filsafat Kristen, menghafal katekismus bahkan mengenali isyu teologi kontemporer terkini yang disebut bertumbuh?
Saya cukup sering mendengar percakapan orang Kristen yang mengatakan bahwa dahulu dia adalah aktivis di sebuah Gereja, giat melayani dan sangat terampil dalam bidang tertentu pelayanan.  Yang lainnya mengatakan sebagai pengurus sebuah Gereja dan bahkan sudah puluhan tahun.  Kebanggaanya adalah 'sebelum kamu lahir, saya sudah terjun dalam pelayanan.'  Namun sedih sekali ketika mengetahui posisinya saat ini yang jarang ke Gereja, tidak lagi aktif melayani Tuhan dan tidak juga menunjukkan pertumbuhan rohani yang nyata.  Apa yang terjadi?
Kalau kita kembali kepada kehidupan Ayub, kita terkagum-kagum dengan gaya hidup yang dinyatakan setiap harinya.  Seorang yang mengasihi Tuhan, rajin berbuat baik, tahu diri (saya pikir tidak berlebihan mengatakan demikian karena Ayub bukan saja sering introspeksi diri tetapi juga kehidupan keluarganya.  Lihat Ayub 1:5), dsb (Ayub 1:1-3).  Boleh dikatakan Ayub adalah sosok ideal dari kehidupan seorang anak Tuhan.
Tetapi apa yang terjadi setelah pergumulannya yang berat menderanya bertubi-tubi?  Seperti pengujian dalam api yang sangat panas, aslinya akan kelihatan.  Di satu sisi dimurnikan, di sisi lain yang kotor-kotor menempel disingkirkan.  Ayub bergumul luar biasa dengan Tuhan dan menemukan yang namanya pertumbuhan. 
Pertumbuhan rohani kerap kali terjadi bukan pada saat lancar dan baik-baik saja' melainkan pada saat sulit dan banyak tantangan.  Pertumbuhan rohani tidak terjadi dengan sendirinya tetapi dikerjakan.  Pertumbuhan rohani bukan tentang keterampilan atau pertambahan pemahaman kognitif tetapi lebih kepada keputusan dan dinamika bersama Tuhan.
Ayub mengatakan, ' Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Enkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau' (Ayub 42:5).  Inilah yang disebut pertumbuhan rohani.  Pertumbuhan rohani terjadi bukan karena usaha kita semata tetapi karunia Roh Kudus yang kita responi dalam tantangan hidup.
Ayub yang tadinya banyak tahu tentang Tuhan (know about God) sekarang belajar mengenal Tuhan (knowing God).  Ada beberapa perbandingan yang unik dari Ayub 42:5 ini, yakni antara masa lalu (past) dengan masa kini (present); antara mendengar saja (hear) dan kemudian juga melihat (see); antara tahu dari orang lain menjadi tahu sendiri secara personal. 
Kedalaman makna pertumbuhan rohani Ayub yang dilukiskan di 42:5 menunjukkan bahwa pertumbuhan rohani bukan tentang sejarah tetapi kekinian dan bersifat relasi pribadi dengan Tuhan.  Apa yang kerap dibanggakan banyak orang-orang percaya adalah 'saya dahulu pernah berprestasi dalam hal ini, pernah aktif melayani dalam hal itu, dst'.  Tetapi pertumbuhan rohani lebih pada apa yang Tuhan baru saja dan sedang melakukan sesuatu dalam hidup kita. 
Ketika kita bertumbuh secara rohani maka itu adalah anugerah Tuhan yang luar biasa.  Seseorang boleh mengusahakan banyak kegiatan dan sikap rohani yang luar biasa indah dan jadi berkat buat banyak orang, tetapi bertumbuh sendiri adalah hasil kerja dari Roh Kudus. 
Anugerah Tuhan itu istimewa, sifatnya personal dan bukan barang dagangan.  Ayub selama ini telah menunjukkan kesaksian hidup yang sangat baik dan menjadi teladan buat kita semua, namun ketika Ayub tiba pada satu pengakuan dari past ke present, dari hear ke see, dari other ke mine maka ia tengah bertumbuh dalam relasi yang paling personal dalam hidupnya: hanya antara aku dan Tuhan.
Hari ini Tuhan memanggil Anda dan saya untuk masuk dalam dimensi rohani ini, yakni pertumbuhan rohani.  Sebuah dinamika rohani yang tidak berhenti di masa lalu tentang betapa hebatnya jasa kita atau tentang betapa hebatnya kebaikan Tuhan, tetapi sebuah keputusan hari ini: saya mau berjalan bersama dengan Tuhan dengan konsekuensi yang paling buruk sekalipun.  Sebuah pengalaman pribadi yang mengajak diri sendiri untuk menghargai anugerah Tuhan yang istimewa itu sekarang.  Kiranya anugerah Tuhan yang istimewa dalam Tuhan Yesus Kristus membawa kita semakin bertumbuh.  Amin.

Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp 

Thursday 17 March 2011

ANUGERAH YANG MENGHIDUPKAN



ANUGERAH YANG MENGHIDUPKAN & HIDUP DALAM ANUGERAH
Mazmur 15:1
TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?
Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?





Pagi hari ketika ret-ret di Markas Militer (Lembang-Bandung, saya mendengengar bunyi terompet apel pagi tepat pukul 06.00.  Seorang teman dari militer mengatakan bahwa biasa di kotanya juga dilakukan kebiasaan demikian.  Sambil berkelakar, ia mengatakan terompet dibunyikan untuk membangunkan para prajurit dan sekaligus tetangga  dan orang-orang di rumah penduduk.
Terompet pagi hari di markas tentara adalah tanda apel pagi untuk kesiapan prajurit menjalani seluruh kegiatan hari itu.  Biasa di dalam apel pagi juga terdapat koordinasi antara prajurit dan komandannya.  Terompet ini berfungsi sebagai alat komunikasi, alat koordinasi dan sekaligus membangunkan penduduk yang sedang tidur J
Seperti halnya terompet bagi tentara, demkian juga peranan anugerah Tuhan bagi orang percaya.  Orang percaya yang sudah ditebus oleh Kristus, lama menjadi Kristen, bahkan menjadi rohaniwan, tidaklah otomatis memiliki hidup yang sempurna tanpa cela.
Pemazmur Daud menunjukkan bahwa manusia yang dapat hidup dalam hadirat Tuhan adalah mereka yang hidupnya tidak bercela, tidak jahat, tidak merugikan orang-orang terdekatnya, tidak mengais keuntungan di tengah penderitaan orang lain, tidak terima dan memberi suap, tetapi bersikap adil, berkata benar, dan hidup berintegritas.
Jikalau kita merenungkan dan merefleksikan perkataan Mazmur 15 adalah hal yang hampir dipastikan mustahil dapat dilakukan oleh manusia.  Pasalnya, manusia tidak sempurna, banyak cacat celah.  Daud saja yang menuliskan lagu ini juga banyak cacat celah: mulai dari mengambil istri Uria, tidak tegas dan memperhatikan anak-anaknya secara bijaksana sehingga Amnon memperkosa Tamara dan Absalom membunuh Amnon.  Belum lagi banyak usaha kudeta Absalom tetapi hanya ditangaapi tidak tegas oleh Daud sebagai kepala negara karena itu anaknya, hingga menaruh kebencian dan dendam hingga masa tua kepada Yoab dan Amasa (I Raj.2:5-6).
Lalu siapakah yang dapat hidup tidak bercela di hadapan Tuhan kecuali Tuhan sendiri?  Hanya anugerah Allah yang memampukan orang percaya dapat menikmati hadirat Tuhan.  Kita dan Daud tidak akan dapat tinggal di dalam kemah Tuhan kecuali Tuhan yang memberikan anugerah-Nya melalui Yesus Kristus sehingga kita dapat dilayakkan dan datang menikmati persekutuan dengan-Nya.
Anugerah itulah yang menghidupkan kita sehingga dapat hidup dalam anugerah Tuhan.  Bak terompet (baca: anugerah Tuhan), kita dipanggil dari lumpur dosa, mendapat koordinasi dari Komandan (baca: Yesus Kristus) dan melalui komunikasi (baca: persekutuan dalam Firman Tuhan) kita mendapat tuntunan mengerjakan hidup dan membangunkan orang yang dalam kegelapan untuk bangun dan berkarya bersama Tuhan.  Maukah Anda menerima anugerah penebusan dalam Yesus Kristus?  Maukah Anda terus dipimpin oleh Sang Pemberi Anugerah?   Anugerah itu menghidupkan kita dan menuntun kita hidup dalam anugerah.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Tags